Saturday, December 3, 2011

Hidupku tiba-tiba menggila, melihat sikap dan keseharian orangtuaku seperti cicak-cicak liar saling berebut makanan. Mereka bersaing dgn dunia; bersaing dengan 'cicak-cicak' lain guna menangkap lebih banyak 'mangsa'. Setiap hari hanya ambisi dan ambisi yang memenuhi ruang pikiran mereka, sampai-sampai mereka sungguh tak punya waktu menilik kabar anak-anaknya. Haruskah demikian? Haruskah mereka berpegang kepada harta, materi, pekerjaan, karir, dan kesibukan, demi mencapai apa yg disebut sebagai kesuksesan?! Sungguh ironis, dan saya rasa tidak sepantasnya mereka yg berpendikan tinggi, berpikir sedemikian picik!

Saturday, October 29, 2011

Yth. seluruh pembaca blog ini. mula-mula saya ingin memperkenalkan diri, nama saya DR, berkependudukan di kota S. disini (dalam tulisan ini) saya bermaksud untuk memohon bantuan kepada bapak/ibu, saudara/saudari yang memiliki pengalaman di bidang hukum, atau yang memiliki solusi tepat untuk menyelesaikan permasalahan saya. jujur, motivasi utama saya membuat blog ini adalah ingin berbagai pengalaman dan mencari bantuan berupa pemikiran (opini) dari para pembacanya.


saya anak dibawah umur, saat ini masih duduk di bangku sekolah. saya mempunyai masalah keluarga ynag menurut saya sangat berat sehingga saya tidak mampu menyelesaikannya sendiri, karena--sebagaimana telah saya katakan di atas: saya hanya anak di bawah umur--yang mengalami penyiksaan, baik secara fisik maupun batin; yang mana hal tersebut dipelopori oleh tindak kekerasan yang acap dilakukan ayah pada seluruh anggota keluarga, termasuk saya. tak segan-segan ayah melontarkan kata-kata kasar, memukul, membantingi perabot rumah tangga (piring, gelas, toples, magic jar), bahkan hampir membunuh kami. lebih parah lagi, posisi ayah saat ini tidak bekerja, dan rutinitas sehari-harinya hanya memeras uang bunda dengan segenap ancaman kekerasan. intinya, karena hal tersebut setiap hari kami merasa ketakutan di rumah. kami semakin hari semakin tertekan, karena hal tersebut kerap terjadi berulang-ulang. padahal dalam menjalankan peran sebagai anggota keluarga, kami (saya, adik, kakak, dan bunda) menyadari betul pentingnya saling menghargai dan menyayangi antar anggota keluarga. bunda juga kerap mengajarkan pada saya bahwa sebagai anaksaya tidak boleh memiliki kecenderungan kedekatan, misalnya lebih dekat kepada ibunya ketimbang ayahnya, atau sebaliknya. beliau juga mengajarkan kepada saya untuk membagi kasih sayang dengan porsi yang rta pada seluruh anggota keluarga, dan hal tersebut berusaha saya patuhi sebaik mungkin demi menyenangkan hati bunda.


pernah tiga kali bunda mengajukan cerai secara baik-baik, tapi tindakan tersebut justru berakibat semakin buruk dikarenakan respon ayah yang amat sangat negatif, ayah menolak gugatan cerai tersebut dan justru semakin murka, berbagai tindakan mengerikan. dia selalu mengandalkan kekerasan dan kekuasaannya untuk membuat kami takhluk pada segala yang diinginkannya. akhirnya bunda menyerah, dan membiarkan saja hubungannya dengan ayah berlanjut sampai takdir yang memisahkan.


bukan kebencian yang mendasari saya melakukan semua ini, namun lebih kepada rasa kecewa dan trauma yang menghantui setiap hari. maka, jika ada bapak/ibu, saudara/saudari yang bisa memberikan solusi untuk menyelesaikan permasalahan saya, atau agar saya dan pihak terkait (ayah) dapat dipisahkan atau dijauhkan, saya mohon dengan sangat rendah hati, bapak/ibu, saudara/saudari mau mengirimkan saran tersebut ke email: 
  1.  kertaslipat.biru@gmail.com
  2. beauty.symphonyzer123@gmail.com
  3. whitepromise.loveuntildie@gmail.com